Sabtu, 06 Maret 2010

Perubahan Pasti Datang… Cepat Atau Lambat


         Pada tahun 1955, Prof. Albert Eistein sedang memberikan ujian dalam mata kuliah fisika kepada mahasiswanya. Asistennya pada saat itu memperhatikan bahwa ternyata Albert Einstein memberikan soal ujian yang persis sama dengan soal ujian yang pernah diberikan 1 tahun sebelumnya.

Karena penasaran, seusai ujian sang asisten bertanya “Prof, tahukah anda bahwa soal yang anda berikan tadi sudah pernah anda berikan tahun kemaren?”.
“Saya tahu…” jawab Einsten.

     Sang asisten menjadi semakin penasaran dan bertanya lagi “Tapi kenapa anda bisa memberikan materi ujian yang persis sama selama 2 tahun berturut turut?”.
Dengan kalem Einstein menjawab ”Karena jawabannya sudah berbeda…!!!”.
Kenapa? Karena pada saat itu ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang fisika, sehingga dalam kurun waktu 1 tahun saja sudah terjadi banyak perubahan dan banyak sekali teori yang sudah tidak berlaku lagi. Akibatnya, para mahasiswa yang tidak mengikuti perkembangan akan memberi jawaban yang semuanya salah.

         Demikan juga halnya di era informasi dan globalisasi ini, era dimana teknologi komunikasi manusia sudah demikian maju sehingga informasi bisa dikirim dan disebarluaskan keseluruh dunia hanya dalam hitungan detik melalui internet, telefon, siaran radio, tv dll sehingga hanya dalam hitungan bulan, hari dan bahkan terkadang dalam hitungan jam, sebuah ide, produk, strategi dan rencana menjadi usang dan tidak cocok lagi untuk digunakan.
Kita bisa mengambil contoh teknologi video kaset VHS yang menjadi usang sejak ditemukan teknologi VCD & DVD, atau perusahaan layanan pager yang tutup karena munculnya teknologi handphone, atau juga perubahan secara besar besaran dalam ekonomi global akibat resesi yang datangnya tidak terduga, sehingga banyak sekali terjadi PHK karena banyak perusahaan besar dan terkenal yang bangkrut.

            Lalu bagaimana caranya mengantisipasi perubahan yang cepat seperti ini?
Ada sebuah premis dalam NLP yang mengatakan, ”Di dalam sebuah sistem, siapa yang paling fleksibel, dialah yang menguasai sistim tersebut”.
Oleh karena itu, untuk menjaga supaya kita tetap produktif dan mampu bersaing dibawah kondisi yang berubah cepat, dibutuhkan fleksibilitas tinggi dan kemampuan belajar yang cepat.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda cukup fleksibel dan selalu siap untuk mengantisipasi perubahan dengan cepat?

Action Tips:
Berikut ini tips yang bisa anda terapkan untuk untuk mempertahankan fleksibilitas yang tinggi sehingga anda bisa mengantisipasi perubahan dengan cepat dan efektif:
  • Mempertahankan sikap mental yang terbuka serta mau menerima ide dan pemikiran baru.
  • Jadikan proses belajar itu aktivitas yang dilakukan seumur hidup karena yang namanya belajar itu bukan hanya dilakukan di sekolah atau di universitas saja, tapi di dalam hidup sehari hari kitapun belajar.
  • Investasikan sebagian dari penghasilan dan waktu anda untuk membaca buku dan mengikuti seminar, dengan demikian anda memperluas wawasan anda, semakian luas wawasan anda, pilihan yang ada miliki semakin banyak dan semakin banyak pilihan yang anda miliki, maka anda menjadi semakin fleksibel dan semakin efektif dalam mengantisipasi perubahan yang cepat.
  • Kembangkan kemampuan belajar cepat dari setiap peristiwa yang anda alami dan dari setiap orang yang anda jumpai.
  • Jika anda senantiasa mempertahankan pikiran yang terbuka, selalu ada saja ada sesuatu yang bisa anda gali dan pelajari dari setiap orang yang anda jumpai, misalnya belajar dari keberhasilan mereka, ide idenya, pengalamannya, pengetahuannya, strateginya, keyakinan dan nilai nilainya, bahkan andapun masih bisa mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan mereka.
  • Periksa kembali perencanaan dan goal anda secara rutin, tanyakan pada diri anda, apakah goal saya masih berlaku? Atau saya harus set goal yang baru untuk disesuaikan dengan perubahan kondisi?
  • Ujilah juga strategi anda dengan bertanya, strategi mana yang masih efektif? Mana yang tidak efektif lagi? Dan apakah strategi yang sekarang saya gunakan sudah yang terbaik untuk saat ini? Atau ada cara lain yang lebih efektif lagi?
  • Melatih fleksibilitas dan memperluas wawasan anda dengan munculkan kebiasaan untuk melihat sebuah peristiwa dari berbagai sudut pandang yang berbeda, misalnya mampu melihat dari kacamata orang kedua yang terlibat (lawan bicara), kemudian dari sudut pandang orang ketiga (pengamat yang tidak berhubungan langsung), kemudian dari sudut pandang masyarakat dan lingkungan kita (norma2, tradisi dan kebudayaan), kemudian dari sudut pandang secara global dan dari sudut pandang alam semesta, ajukan pertanyaan, seandainya saya berada di salah satu posisi yang disebut diatas, dan seandainya saya sudah meninggal, apa pendapat saya tentang peristiwa tersebut? Apa yang saya lihat? Apa yang saya dengar? Apa yang saya rasakan dan apa yang saya pikirkan?
  • Jika anda melakukan kesalahan, gunakan kata kata ajaib “Saya melakukan kesalahan” atau “Saya berubah pikiran”.
  • Jadi jujur dan akuilah bahwa anda melakukan kesalahan, kemudian pikirkan bagaimana caranya untuk keluar secepat mungkin dari kondisi tersebut dan bagaimana caranya memperbaiki serta meminimalkan kerugian yang muncul dari kesalahan yang terjadi, itu lebih bermanfaat daripada anda menghabiskan energi dan waktu untuk mencari alasan & pembenaran.
      Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, yang membedakan orang sukses dari orang yang gagal adalah orang sukses mau mengakui dan belajar dari kesalahannya.
Sejarah membuktikan bahwa banyak sekali penderitaan dan kerugian yang bisa dihindari jika oknum yang bersangkutan tidak berusaha mempertahankan egonya dengan berusaha menutupi, mencari kambing hitam atau mencari pembenaran atas kesalahan yang terjadi.

Semoga bermanfaat.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post

otak hebat. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer